Rabu, 16 Januari 2013

Menangisi Pada Mayit

             Menangisi pada mayit itu adalah menambah beban pada diri mayit itu sendiri. Berkatalah Al – Faqih Abu Laits Rahimahullah : Sesungguhnya menangisi dengan meratap itu adalah haram, dan taka pa menangisi pada mayit sedangkan sabar adalah lebih baik (Utama). Sesunguhnya Allah Swt itu menepati janji memberikan pahala bagi oran yang bersabar tanpa hisab.

            Rasulullah Saw bersabda : orang yang berada disekitanya yang mendengar tangisnya itu, maka mereka mendapat laknat dari Allah SWT dan laknat dari Malaikat serta selurauh manusia.
            Dikatakan, ketika Hasan bin Ali meninggal, maka istrinya menunggui dikuburnya dalam masa satu tahun, Ketika di awal tahun, dikeraskan suaranya, sehingga suara itu dapat di dengar dari arah kuburan. Adakah kalian semua mendapat yang telah tiada pada kalian??. Dan mereka mendengarkan juga suara dari arah yang lain, : Bahkan kalian semua telah berbuat buruk, maka bubarlah kalian semuanya.
            Diriwayatkan dari Rasulullah Saw. Sesungguhanya Rasulullah Saw. Ketika putranya Ibrrahim As meninggal dunia., maka mengalirlah air matanya, kemudia Abdurahman bin Auf berkata kepada Rasulullah Saw: Ya Rasulullah bukankah engkau telah mencegah kami untuk menangisi terhadap mayit. Maka Rasulullah Saw menjawab : sesungguhnya aku mencegah kamu dari dua suara yang laju keduanya, yang dungu keduanya yaitu suara tangis yang meratap dan nyanyian dengan mencakari wajahnya dan merobek robek saku bajunya.
Tetapi (mengalirnya air mataku) ini adalah rahmat Allah Swt. Menjadikan rahmat di dalam hatinya orang – orang yang penyayang. Rasulullah bersabda : “Bila hati ini susah, maka air mata itu akan mengalir.”
            Diriwayatkan dari Wahab bin Kisan ra. Sesungguhnya Umar melihat seorang wanita yan menangisi mayit, kemudian ia mencegah wanita itu. Maka Rasulullah Saw. Bersabda: Tinggalkan wanita itu hai bapaknya Hafsah, sesungguhnya mata yang menangis itu menunjukkan hati susah, dan janji itu baru datangnya. Bahwa menagis dan meratap pada mayit itu adalah sangat dilarang dan bahkan diharamkan karena hal tersebut sama dengan durhaka atau memerangi Allah.


Amalan Yang Dapat Mendatangkan Ampunan

            Diantara amalan – amalanyang lain yang harus dikerjakan oleh seseorang pada masa hidupnya agar terlepas dari pedihnya siks kubur terdapat suatu amalan yang dapat mendatangkan ampunan bagi mayit di dalam kuburnya.
            Ada seorang guru (kiyai) yang pernah bermimpi bertemu dengan almarhum Sufyan Atstauri, lalu ia bertanya kepadanya : “Bagaimana rasanya mayit itu di dalam kuburnya??” Maka mayit itu menjawab : Engkau telah bertanya suatu hal yang sangat mengerikan. Kemudia ditanya lagi : “Amal perbuatan apakah yang dapat menyelamatkan mayit dari ngerinya siksa kubur? Lalu Sufyan menjawab : Semua amalan yang baik (sholih) itu berguna, akan tetapi yang dapat menyelamatkan aku dari siksa kubur adalah dikarenakan aku membaca : Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un, juga karena kesabaranku ketika kematian putraku, sehingga Tuhan berkata kepadaku: Lupakan olehmu, ketika Aku ambil buah hatimu, belahan jantungmu, kemudia kamu membaca : Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un dan Alhamdulillah. Lantaran kamu membaca kalimat tersebut Aku (Allah) mengampuni semua dosa – dosamu dan Aku melipat gandakan amal kebaikanmu serta Aku Naikkan derajatmu.
            Demikianlah janji Allah kepada setiap hamba – hambaNya yang senantiasa beriman dan bertakwa kepadaNya dengan ketulusan hati yang paling dalam, serta mengamalkan kedudukan mulia baik pada waktu di dunia maupun di akhirat nanti pada hari kiamat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar