Jumat, 09 November 2012

Siapakah Yesus Sebenarnya??



Siapakah YESUS???
Islam mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang diberi kelebihan untuk menjadi rasul allah atau sebagai utusan.

Saksi – Saksi yehuwa juga menentang yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.Dan mereka meyakini bahwa Yesus adalah utusan sebagaimana kutipan berikut yang saya ambil dari buku Saksi – saksi yehuwa sendiri.  
---Menurut para penganut ajaran Tritunggal, Allah terdiri dari tiga pribadi – Bapak,Putra, dan  Roh kudus. Masing masing dikatakan setara, mahakuasa, dan tidak berawal. Karena itu, menurut doktrin Tritunggal, Bapak adalah Allah, Putra adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun hanya ada satu Allah.
Banyak penganut Tritunggal mengakui bahwa mereka tidak dapat menjelaskan ajaran ini. Tetapi, menurut mereka, ajaran ini ada dalam Alkitab. Patut diperhatikan bahwa kata “Tritunggal” sama sekali tidak ada dalam Alkitab. Meskipun demikian, apakah  gagasan Tritunggal terdapat di dalamnya? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat sebuah ayat yang sering dikutib oleh para pendukung Tritunggal.
“Firman itu adalah Allah”
Yohanes 1:1 mengatakan ,”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama – sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Terjemahan Baru) kemudian, di ayat lain dalam pasal yang sama, rasul Yohanes dengan jelas menunjukkan bahwa “Firman itu ”adalah yesus.(Yohanes 1:14) tetapi, karena firman itu disebut Allah, ada yang menyimpulkan bahwa sang putra dan sang Bapak pastilah bagian dari Allah yang sama.
Ingatlah bahwa ayat ini semula ditulis dalam bahasa  Yunani. Belakangan, para penerjemah mengalihbahasakan  teks yunani itu ke bahasa – bahasa lain. Namun, sejumlah penerjemah Alkitab tidak menggunakan frasa “Firman itu adalah Allah”  seharusnya tidak diterjemahkan demikian. Jadi, bagaimana? Berikut ini beberapa contoh, :”logos [Firman]  itu Ilahi.” (A new Translation of the Bible) “Firman itu suatu Allah.” (The new testament in an Improved Version)”Firman itu bersama Allah dan sama kodratnya.” (The Translator’s New Testament) menurut terjemahan – terjemahan tersebut, Firman bukan Allah itu sendiri.* Tetapi, karena kedudukannya yang tinggi diantara Makhluk – makhluk ciptaan Allah, Firman itu disebut “suatu Allah”.Di sini, kata “Allah” berarti pribadi yang perkasa.

CARILAH LEBIH BANYAK FAKTA
                Kebanyakan orang  tidak mengerti bahasa  Yunani Alkitab. Maka, bagaimana Anda bias tahu apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Rasul Yohanes? Coba piker contoh ini : Seorang guru menjelaskan suatu pokok kepada murid – muridnya. Ternyata mereka mempunyai engertian yang berbeda – beda tentang penjelasannya. Bagaimana murid – murid itu dapat menyelesaikan masalah itu? Mereka bias meminta lebih banyak keterang dari sang guru. Mengetahui lebih banyak fakta tentu akan membantu mereka lebih mengerti pokok itu. Demikian pula, untuk memahami makna Yohanes 1:1, Anda dapat memeriksa Injil Yohanes untuk mendapatkan lebih banyak keterangan tentang kedudukan Yesus. Mengetahui lebih banyak fakta tentang pokok ini akan membantu anda menarik kesimpulan yang benar.
Pasal 1, ayat 18,”Tidak seorangpun pernah melihat Allah [yang Maha Kuasa].” Tetapi, manusia pernah melihat yesus, sang putra, sebab yohanes mengatakan,”Firman itu [Yesus]telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya.”(Yohanes 1:14,TB)jadi bagaimana mungkin sang putra adalah bagian dari Allah yang Maha Kuasa? Yohanes juga mengatakan bahwa firman itu “bersama – sama dengan Allah.” Bagaimana seorang bias bersama – sama dengan orang lain dan sekaligus orang lain itu? Selanjutnya, seperti  yang dicatat di Yohanes 17:3, Yesus membuat perbedaan yang jelas antaranya dan Bapak surgawinya. Ia menyebutnya Bapaknya”satu – satunya Allah yang benar.” Dan, pada akhir injilnya, Yohanes memberkan ringkasan ini, “Semuanya ini telah ditulis agar kamu percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah.” (Yohanes 20-31) perhatikan bahwa Yesus tidak disebut Allah, tetapi Putra Allah. Keterangan  tambahan ini yang diberikan dalam injil Yohanes menunjukkan bagaimana seharsnya Yohanes 1:1 dipahami. Yesus, Firman itu, adalah “Suatu Allah” dalam arti bahwa ia mempunyai kedudukan yang tinggi tetapi tidak sama dengan Allah yang maha kuasa.
PASTIKAN FAKTA – FAKTA
                Coba ingat lagi cerita tentang guru dan Murid – muridnya itu, bayangkan bahwa ada beberapa murid yang masih ragu – ragu, bahkan setelah mendengar kan penjelasan tambahan dari sang guru. Apa yang dapat mereka lakukan? Mereka bias meminta keterangan lebih lanjut dari guru lain tentang pokok yang sama. Jika guru yang yang  ke dua meneguhkan penjelasan guru yagn pertama, keraguan kebanyakan murid bisa menjadi teratasi. Demikian pula, jika Anda tidak yakin dengan apa yang sebenarnya Yohanes maksudkan tentang hubungan antara Yesus dan Allah yang Maha Kuasa, Anda bisa mencari keterangan lebih lanjut dari penulis Alkitab yang lain. Sebagai contoh, pertimbangan apa yang ditulis oleh Matius. Mengenai akhir system ini, ia mengutip perkataan yesus, “ Sehubungan dengan hari dan jamnya tidak yang tahu, malaikat – malaikat di surge tidak, putra pun tidak, kecuali Bapak.”(Matius 24:36) bagaimana kata – kata tersbut meneguhkan bahwa Yesus bukan Allah yang Mahakuasa?
                Yesus mengatakan bahwa Bapak tahu lebih banyak dari pada Putra. Nah, kalau Yesus adalah bagian dari Allah Yang Mahakuasa, ia semestinya juga mengetahui fakta – fakta yang sama. Tetapi karena halnya tidak demikian, putra dan Bapak tidak mungkin setara. Namun, ada yagn mengatakan, ‘Yesus mempunyai dua kodrat’. Di ayat itu ia berbicara sebagai manusia.’Tetapi, bahkan seandainya hal itu benar, bagaimana dengan roh kudus? Jika roh kudus itu adalah bagian dari Allah yang sama, seperti halnya sang Bapak, mengapa Yesus tidak mengatakan bahwa roh itu tahu apa yagn diketahui sang Bapak?
                Seraya Anda terus belajar Alkitab, Anda akan mengenal lebih banyak ayat  lagi yang ada hubungannya dengan pokok ini. Ayat – ayat itu meneguhkan kebenaran tentang Bapak, Putra, dan roh kudus.-Mazmur 90:2, kisah 7:55, Kolose 1:15---


Kita berbicara berdasarkan kitab suci Penganut Tritunggal sendiri.
Silahkan buka MATIUS PASAL 27 AYAT 46  :" maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah yesus dengan suara yang nyaring katanya: "eli, eli lama sabaktani" artinya: "ya tuhan, apakah sebabnya engkau meninggalkan aku".

berdasarkan seruan yesus di ayat itu, jelas bahwa yesus tidak bersatu dengan tuhan, yakni tuhan meninggalkan yesus, waktu akan disalibkan. mestinya kalau tuhan menjadi satu dengan yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong yesus, tetapi kenyataannya tuhan tidak bersatu dengan yesus sehinga yesus sendiri minta tolong.
Umat Penganut Tritunggal mengatakan bahwa yesus hidupnya memang untuk di salib guna menebus dosa manusia tapi kenapa yesus tidak bersedia dan menolak untuk di salib. buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. dengan lain kata yesus tidak bersedia selaku penebus dosa
Dan Penganut Tritunggal mengatakan bahwa orang – orang yang menyalib yesus sangat dilaknat allah. Bagaimana mungkin kalaulah tujuan yesus disalib untuk menebus dosa – dosa manusia maka sudah jelas orang yang menyalib yesus tersebut adalah orang yang pertama diampuni dosanya oleh yesus bukan dilaknat.kenapa?? karena kalau bukan kinerja mereka maka dosa – dosa manusia tidak akan bisa ditebus oleh yesus.
Berdasarkan logika tersebut bahwa yesus tidak siap untuk disalib.
dan dia bukanlah penebus dosa manusia.
bagaimana mungkin orang yang berbuat salah orang lain yang menanggung dosanya.

1 komentar:

  1. Dalam pemerintahan saja ada hukumnya.
    siapa yang salah dia yang menanggung akibatnya.
    apalagi dalam agama, tentu hukumnya lebih kuat dan pasti.
    tidak ada dosa yang satu ditanggung yang lain.
    emang sahabat - sahabat mau, orang lain yang bersalah kita yang menanggung dosanya??
    tentu tidak mau kan.
    dan Yesus bukanlah untuk seluruh umat manusia melainkan khusus hanya pada domba - domba Israel.

    BalasHapus