Jumat, 23 November 2012

Siapakah Sang Mesias Sebenarnya


Penganut Tritunggal meyakini bahwa sang Mesias itu adalah Yesus. 
Dan salah satu ayat yang menjadikan Yesus menjadi sang mesias adalah sebagai berikut ini.
"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya." (Injil-Ulangan 18: 18)
Maksud dari Seperti Engkau ini adalah menujukan kepada Nabi Isa As atau Yesus atau dengan kata lain mereka mengatakan bahwa Yesus sama seperti Musa dengan Alasan Musa adalah seorang Nabi. Yesus juga Nabi. Musa adalah seorang Yahudi dan Yesus juga seorang Yahudi.

Jika hanya alasan tersebut yang menguatkan bahwa Yesus seperti Musa maka Ulangan 18: 18, dapat dipenuhi oleh setiap tokoh setelah Musa pada kitab Injil: Solomon, Yesaya, Ezekiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis dan lain-lain, karena mereka semua juga seorang "Yahudi" dan "Nabi".

Mengapa tidak menerapkan ramalan tersebut kepada salah satu nabi-nabi ini, dan mengapa harus Yesus? Mengapa kita harus menganggap yang satu ikan sementara yang lainnya unggas?"
Mari kita lihat Siapakah sebenarnya sang Mesias yang sudah dijanjikan Allah itu berdasarkan Ayat – ayatnya juga bukan sekedar dari hanya pemahaman manusia.
3 Ketidaksamaan antara Musa dan Yesus adalah sebagai berikut ini.
Ø  Yesus tidak seperti Musa, karena,
menurut Penganut Tritunggal "Yesus adalah Tuhan",
tetapi Musa bukanlah Tuhan.

Ø  Menurut Penganut Tritunggal "Yesus Mati Untuk Dosa-dosa Dunia",
tetapi Musa tidak mati untuk hal tersebut. "
      Karena itu Yesus tidak seperti Musa!"
 
Ø  Menurut Penganut Tritunggal "Yesus Pergi Ke Neraka Selama Tiga Hari",
tetapi Musa tidak masuk ke sana. "
Karena itu Yesus tidak seperti Musa!"


Yesus # Musa
Muhammad=Musa

Selain ketiga ketidaksamaan antara Yesus dan Musa tersebut diatas kemudian dikuatkan oleh beberapa hal lain berikutnya yaitu sebagai berikut ini.

1.      Ayah dan Ibu
Musa mempunyai seorang ayah dan seorang ibu.
Muhammad juga mempunyai seorang ayah dan seorang ibu.
Tetapi Yesus hanya mempunyai seorang ibu, dan ayahnya bukan seorang manusia.
Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa

2.       Kelahiran Ajaib
Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah,
yaitu melalui percampuran fisik antara seorang pria dan wanita,
tetapi Yesus diciptakan dengan sebuah keajaiban istimewa.
Dalam Kitab Matius 1: 18
"... sebelum mereka (Yusuf dan Maria) hidup sebagai suami istri, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus ..."

Dan, Lukas mengatakan bahwa ketika berita gembira
atas kelahiran anak suci tersebut diberitahukan kepada Maria, dia memberi alasan:
"... bagai-mana hal itu mungkin terjadi, sedangkan aku belum bersuami? Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinnggi akan me-naungi engkau ..." (Lukas l: 34-35).

Kitab Suci Al-Qur'an menegaskan kelahiran Yesus yang ajaib tersebut
dalam istilah yang mulia dan luhur dalam menjawab pertanyaan yang logis dari Maria:
"Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun?"Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah" lalu jadilah dia." (QS. Ali Imran: 47).
Bukanlah menjadi keharusan bagi Allah untuk menanam benih pada seseorang atau binatang.
Jika Dia menghendakinya itu pasti akan terjadi.
Ini adalah konsep umat Islam pada kelahiran Yesus.
Dari penjelasan diatas menjelaskan dengan terang bahwa
kelahiran Yesus sangat berlawanan dengan Musa dan Muhammad yang secara alami.
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa".
Dan, Tuhan berkata kepada Musa pada
Ulangan 18: 18 "Like unto thee" (Seperti kamu, seperti Musa)
dan Muhammad seperti Musa.

3.      Ikatan Perkawinan
Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak,
tetapi Yesus tetap menjadi seorang bujangan selama hidupnya. "
“Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa"

4.     Yesus Ditolak Oleh Kaumnya
Musa dan Muhammad diterima sebagai nabi oleh kaumnya dalam kehidupan mereka.
Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi terus menerus
memberi kesulitan kepada Musa, tetapi sebagai bangsa secara keseluruhan,
mereka mengetahui bahwa Musa adalah utusan Allah yang dikirim untuk mereka.
Orang-orang Arab juga membuat kehidupan Muhammad menjadi menderita.
Beliau sangat menderita akibat ulah mereka.
Setelah 13 tahun berda'wah di Makkah, beliau harus pindah dari kota kelahirannya.
Tetapi sebelum kematiannya, bangsa Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai utusan Allah.
 Tetapi berdasarkan Injil
"Dia (Yesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya." (Yohanes 1: 11).
Dan bahkan sampai hari ini, setelah 2000 tahun, kaumnya --orang-orang Yahudi,
secara keseluruhan telah menolaknya.
"Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."


5.      Kerajaan "Dunia Lain"
Musa dan Muhammad adalah nabi dan juga raja.
Nabi berarti seorang manusia yang menerima wahyu untuk menunjuki manusia
dan menyampaikan petunjuk ini kepada ciptaan Allah seperti yang
diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan.
Raja adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan atas hidup dan mati rakyatnya.
Tidaklah penting apakah orang tersebut mengenakan mahkota atau tidak,
atau apakah dia mengenakan pakaian raja;
Jika seseorang mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-.
Musa memiliki kekuasaan tersebut.
Ingatkah Anda orang Israel yang pada hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan
kayu bakar, dan Musa menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan 15: 36).

Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil yang karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi tersebut.
Begitu juga Muhammad, beliau memiliki kekuasaan atas hidup dan mati kaumnya.
Pada Injil terdapat beberapa contoh orang-orang yang hanya diberi kenabian,
tetapi tidak dalam posisi untuk menerapkan petunjuk mereka.
Beberapa orang suci Tuhan yang tidak berdaya menghadapi penolakan
yang keras atas pesan yang disampaikan mereka ini adalah
nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes Pembaptis.
Mereka hanya dapat menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat memaksakan hukuman.
Sayangnya nabi suci Yesus juga termasuk kategori ini.

Para penginjil Kristen dengan jelas membenarkan hal ini: Ketika Yesus diseret sebelum Gubernur Roma (Pontius Pilate) menuduhnya sebagai pendusta, Yesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam pembelaannya untuk menyangkal tuduhan yang salah:
"Jawab Yesus, 'Kerajaanku bukan dari dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. " (Yohanes 18: 36).
Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya berkuasa atas kemampuan ruhaninya, dia tidak menganggapnya orang yang membahayakan pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah kerajaan spiritual, dengan kata lain dia hanya menyatakan sebagai seorang nabi. "
"Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.

6.      Tak Ada Hukum Baru
"Musa dan Muhammad membawa hukum dan aturan baru untuk kaumnya.
Musa tidak hanya memberi 10 perintah Allah kepada orang-orang Israel,
tetapi hukum-hukum peribadatan yang sangat luas sebagai petunjuk kaumnya.
Muhammad datang kepada sebuah kaum yang sangat bodoh dan biadab.
Mereka menikahi ibu tirinya, menguburkan anak perempuannya hidup-hidup,
mabuk-mabukan, berzina, menyembah berhala dan berjudi dari hari ke hari.
Gibbon melukiskan orang-orang Arab sebelum Islam dalam
Decline and Fall of the Roman Empire
(Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi.), "Kebrutalan manusia, hampir tanpa perasaan, sulit dibedakan keburukannya dari
sisa-sisa penciptaan hewan." Sukar mendapatkan sesuatu yang membedakan
antara manusia dan hewan pada saat itu. Mereka adalah hewan dalam wujud manusia.
Dari kebiadaban yang hina ini, Muhammad mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlysle,
"Menjadi pembawa obor penerangan dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran dari kegelapan menjadi cahaya. Untuk pertama kalinya Arab menjadi hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin, mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia. Perhatikan, tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil telah tumbuh menjadi dunia besar. Dalam satu abad kemudian Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan Delhi di tangannya yang lain. Pandangan sekilas dalam keberanian, kemegahan, dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bagian yang besar dari dunia... "
Kenyataannya adalah Muhammad memberi-kan kaumnya sebuah hukum dan peraturan yang belum pernah dimiliki mereka sebelumnya.
Mengenai Yesus, ketika orang-orang Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu dengan tujuan menyesatkan ajaran mereka, Yesus mengambil penderitaan untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak datang dengan agama baru. Tidak ada hukum baru dan tidak ada peraturan baru. Saya kutip kata-katanya:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi'. "(Matius 5: 17-18).
Dengan kata lain, dia tidak datang dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi hukum lama. Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi untuk dimengerti. Kecuali jika ia sedang mencoba menggertak orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai utusan Allah dan dengan dalih mencoba memasukkan aga-ma baru kepada mereka. Tidak! Utusan Tuhan ini tidak akan pernah berusaha dengan curang untuk menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan sendirinya mematuhi hukum. Dia mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati hari Sabbath. Tidak ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan berkata, "Mengapa kamu tidak puasa" atau "Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu sebelum membelah roti". Yesus menuduh mereka selalu mengatakan bertentangan dengan muridnya, tetapi tidak pernah berten-tangan dengannya. Hal ini karena sebagai seorang Yahudi yang baik, ia menghormati hukum-hukum nabi yang mendahuluinya.
Singkatnya, ia tidak menciptakan agama baru dan tidak membawa hukum baru seperti Musa dan Muhammad.
"Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa."

7.     Bagaimana Mereka Pergi
Musa dan Muhammad meninggal dalam kematian yang wajar, tetapi menurut agama Kristen, Yesus dengan kejam dibunuh di tiang salib. "
"Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."

8.     Surga Sebagai Tempat Kediaman
Musa dan Muhammad terbaring dikubur dalam bumi, tetapi menurut Penganut Tritunggal  Yesus beristirahat di surga. 

Sumber: Ahmed Deedat www.pakdenono.com



6 komentar:

  1. Kalau sama2 nikah, pak presiden juga nikah, pak menteri nikah, limbad juga nikah. Kalau sama2 punya bapak dan ibu, saya punya juga anda juga, ken arok juga. Jadi yang dimaksud bukan persamaan umum tapi persamaan "khusus". Persamaan khusus itu adalah Musa dan Yesus sama2 memiliki misi EXODUS(pembebasan/keluaran).
    Di alquran oun dijelaskan yang disebut Al Masih adalah Isa bukan Muhammad, Al Masih/Mesias/Kristus adalah sama artinya hanya beda bahasa, contohnya kamu/you/sampeyan.
    Mohon lebih didalami lagi konteksnya bila ingin mengerti iniil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sama-sama mempunyai mukjizat, nabi isa as lahir tanpa ayah dan memiliki seorang sementara nabi adam as lahir tanpa ayah dan tanpa ibu.
      kenapa kristen lebih menyembah isa as sebagai tuhan yesus, kenapa bukan nabi adam as ?
      Lebih hebat mana lahir tanpa ayah tapi memilik ibu atau lahir tanpa ayah dan tanpa ibu.

      Hapus
  2. Persamaan Khusus antara Yesus dan Musa sudah pernah dibahas secara mendetil oleh seorang Murtadin bernama Hamran Ambrie:

    Semasa jaman kanak-kanak, musa terancam pembunuhan oleh Fir’aun, seperti juga Isa pada masa kanak-kanaknya juga terancam untuk dibunuh oleh Herodas. Tidak semua orang yang dilahirkan menghadapi ancaman pembunuhan pada saat yang masih kanak-kanak.
    Sewaktu kelahiran Musa, Fir’aun sangat marah dan mengarahkan semua budak-budak lelaki yang berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh. Ketika Isa dilahirkan Herodas juga sangat marah dan mengarahkan agar budak lelaki di bawah umur dua tahun dibunuh. Di dalam dunia ini hanya dua peribadi ini saja yang menghadapi pengalaman ancaman pembunuhan ketika masih kanak-kanak. (edit)
    Semasa jaman kanak-kanaknya, Musa dijaga oleh anak perempuan Fir’aun. Dan semasa kecil Isa dijaga oleh Yusuf yaitu bapa angkatnya. Tidak semua anak di dunia ini dipelihara oleh orang yang dipilih oleh Allah semasa jaman kanak-kanaknya ketika dia menghadapi ancaman.
    Semasa jaman kanak-kanaknya juga, Musa tinggal jauh dari rumahnya di Mesir. Ini terjadi sama dengan Isa yang hidup di dalam buangan di Mesir. Tidak semua kanak-kanak semasa kecil hidup jauh dari negerinya, seperti Mesir.
    Ketika Musa telah menjadi utusan Tuhan, dia menerima kuasa dari Tuhan untuk melakukan mukjizat, seperti juga Isa yang menerima kuasa sebagai Firman yang hidup, dan menerima kuasa untuk melakukan mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan membangunkan orang yang telah mati.
    Musa membebaskan kaumnya yang dipaksa untuk terus menjadi budak, tetapi Isa membebaskan orangnya dari cengkaman dosa dan maut.

    BalasHapus
  3. Dikutip dari ayatqurantentang.blogspot.com/2015/11/penjelasan-singkat-dan-lengkap-seputar.html?m=1 bahwa adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam bin Maryam. Kitab ini pada intinya berisi ajakan kepada Umat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam untuk hidup dengan zuhud, yaitu menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal itu dimaksudkan untuk meluruskan pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat materialistis.

    Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Dalam bentuknya sekarang ada sejumlah pengikut Nabi ‘Isa ‘alaihissalam yang memasukkan karangannya ke dalam Kitab Injil. Mereka adalah Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes (Yahya). Oleh karena itu, Injil tersebut dinamakan menurut pengarangnya, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Luas, dan Injil Yohannes (Yahya).

    Pada mulanya terdapat kurang lebih 70 buah kitab Injil. Injil sebanyak itu pada umumnya membawakan isi yang simpang siur satu sama lain. Ketika diadakan sinode (muktamar gereja-gereja) di Nicaea pada tahun 325 Masehi, umat Nasrani memutuskan bahwa hanya empat Injil di atas yang diakui gereja. Injil yang tidak diakui gereja disebut Apochrypha atau Injil-Injil yang tertolak.

    Adapun Injil-Injil yang dinyatakan tertolak adalah :
    1. Injil Petrus
    2. Injil Orang-Orang Mesir
    3. Injil Ibrani
    4. Injil Barnabas
    5. Injil Thomas
    6. Injil Dua Belas
    7. Injil Yakobus
    8. Injil Yudas Iskoriot
    9. Injil Andreas
    10. Injil Bartholomeus
    11. Injil Maria
    12. Injil Philip
    13. Injil Mathias
    14. Injil Nikodemus
    15. Injil Apeles
    16. Injil Ebionea
    17. Injil Marcion
    18. Injil Yakobus Kecil.

    Di antara kitab Injil yang disebutkan di atas, yang isinya mirip dengan kitab suci Al-Quran adalah Injil Barnabas. Adapun ajaran Injil Barnabas adalah sebagai berikut.

    a. Yesus tidak disalib. Yang disalib sebenarnya adalah Yudas Iskoriot yang telah diserupakan oleh Tuhan (rupa dan suaranya). Yesus sendiri naik ke langit bersama malaikat.
    b. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi sebagai rasul Allah.
    c. Messias (ratu adil atau juru selamat) atau al-Masih yang dinanti-nantikan, bukanlah Yesus, tetapi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, nabi dan rasul Allah yang terakhir.
    d. Putra Ibrahim yang akan disembelih karena perintah Allah adalah Ismail, bukan Ishaq, seperti yang tersebut dalam perjanjian lama yang ada sekarang.
    lagi pula Turki berhasil menerjemahkan kitab injil barnabas dikutip dari https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp_version/m06z68
    dan www.konfrontasi.com/content/khazanah/injil-asli-ditemukan-jelaskan-isa-tak-disalib-benarkan-nabi-muhammad.dan https://id.m.wikipedia.org/wiki/Isa danhttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandangan_Islam_tentang_Yesus

    BalasHapus
  4. kesimpulan nya:

    Misi Apa yang diemban oleh Muhammad ? Misi yang diemban oleh Muhammad saw adalah sama dengan Yesus, yaitu sebagai Mesias atau Juru Selamat manusia dari kesesatan menuju ke terang benderang. Dalam Al Qu'ran disebutkan Wama arsalnaka illa rahmatan lil aalamiin , Artinya Dan tidak Aku (Allah) utus Muhammad melainkan menjadi rahmat bagi alam semesta. Skenario atau jalan yang ditempuh oleh Muhammad berbeda dengan yang dialami oleh Yesus. Muhammad membawa risalah kenabian, menjadi pemimpin di muka bumi (jazirah Arab dan sekitarnya) sekaligus menegakkan aturan hidup bagi umat Muslim melalui contoh langsung kehidupan keseharian dengan Akhlaqul Karimah (perilaku budi pekerti yang luhur dan terpuji) dan tentu saja Kitab Suci Alqur'an yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul Muhamad melalui malaikat Jibril (Gabriel dalam versi Taurat /Injil). Bukti bahwa Muhammad tidak diutus hanya untuk orang Arab saja adalah tercantum dalam Alqur'an Surat Assaba 28, Wamaa arsalanaaka illa kaffatan linnaas, Artinya Dan Tidak Aku (Allah) utus kamu Muhammad kecuali untuk seluruh umat manusia. Ini sangat jelas bagi siapa Muhammad saw diutus,sebagai rasul bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali termasuk bagi bani Israil. Ini terbukti dari apa yang terjadi sekarang, tidak ada bangsa di seluruh dunia ini yang belum sampai padanya Da'wah Islam, bahkan sampai di kutub bumipun.

    Kesimpulan,

    Pandangan umat Kristiani terhadap Yesus sebagai Juru Selamat yang sekaligus sebagai wujud penjelmaan Tuhan Allah dalam misi penyelamatan penebusan dosa dengan penderitaan Yesus di kayu salib. Pandangan Umat Islam terhadap Rasullullah Muhammad saw sebagai Rasul, Utusan Allah, dalam wujudnya sebagai manusia biasa dengan kitab Suci Al Qur'an yang abadi sepanjang Jaman. Biarlah pandangan ini bisa berjalan masing-masing diantara kehidupan umat beragama tanpa harus dipertentangkan, karena menyangkut keyakinan masing-masing dan harus saling menghargai, tidak boleh ada saling hujat dan caci maki. Biarlah kita bisa hidup saling berdampingan dengan damai di muka bumi. Dan sang juru selamat ini memang pantas disandangkan kepada kedua Pribadi oleh masing-masing pemeluk Agama Kristen dan Islam

    Konsep kehidupan bersama yang damai inilah yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat Madani seperti yang dicontohkan Rasullullah Muhammad saw di Madinah sewaktu hijrah ke tanah Yatsrib, sekarang Madinah.

    Semoga bermanfaat,

    salam

    BalasHapus
  5. Adam menghilangkan kehidupan sempurna yg Allah berikan. Adam menjadi berdosa dan semua keturunan nya menjadi berdosa. Untuk membayar dosa Adam dibutuhkan kehidupan manusia sempurna. Makanya Allah menyediakan sarana untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa Adam. Allah memindahkan kehidupan putra rohani nya(Yesus) ke rahim manusia(Maria) untuk dilahirkan sebagai manusia. Maka nya Alkitab bilang Yesus mesias(Kristus) karena membayar kehidupan sempurna yg Adam hilangkan.

    BalasHapus